Bab 2 .
Setelah jam pelajaran kampus nya selesai , Ha Min Woo langsung pergi menuju ke sebuah taman yang sudah di janjikan si penelpon . Ia begitu sangat penasaran dengan orang yang mengajak nya bertemu itu .
Sesampai nya ditaman , Min Woo mencari - cari keberadaan orang tadi , Tetapi ia tidak menemukannya . Ia menggerutu kesal , sebab merasa di permainkan .
" Hey ?".
Seseorang datang secara tiba- tiba dibelakang nya min woo , orang itu tersenyum ramah kepada nya. Min woo pun segera memutar posisi nya menghadap ke arah orang yang menyapa nya , Rona bahagia dan sedikit terkejut segera tergambar diwajahnya , ketika tau siapa orang yang menyapanya dengan hangat itu .
" Heiii ... Kim Hee Chul ,?". seru min woo seraya memeluk nya dengan senang . " Kapan kau pulang ,?". tanya nya kemudian seusai berpelukan.
" Sebenarnya aku sudah kembali dari kemarin , Hanya saja aku sengaja tidak mengabari mu ,". jawabnya dengan tenang. " Aku meminta nomor ponsel mu pada kak Ha Min Soo .. dan ini sebuah surprise .. ,". lanjut nya seraya merantangkan kedua tangan nya .
Ha Min Woo pun terkekeh geli .
Lalu kemudian Hee Chul mengajak Min Woo berkunjung ke apartment nya , Karena memang Hee Chul tidak mempunyai rumah di seoul , semenjak semua keluarga nya pindah ke hongkong. Jadi Hee Chul terpaksa harus menyewa apartmant ketika ia datang ke korea . Dan tujuan nya datang ke korea adalah untuk melanjutkan kuliah nya di Universitas Cheong Damdong , sekali gus menjenguk sahabat nya Ha Min Woo.
Setiba nya di apartmant nya , mereka saling mengobrol. Membicarakan hal - hal lucu . Terlebih Hee Chul yang menceritakan pengalaman nya menjalani hidup di Hongkong , dari pertama ia datang dan menyesuaikan diri dengan lingkungan baru nya dan juga bagaimana usaha nya mencari teman baru disana.
" Minumlah segelas lagi ,". Perintah hee chul seraya menyodorkan botol minuman arak yang dibawa dari Hong Kong.
" Kurasa ini sudah cukup ,". tolak Ha Min Woo , Karena ia tidak terbiasa minum arak buatan luar negeri . Karena menurut nya arak Korea lebih enak daripada arak yang berasal dari negara lain.
" Ayolah , segelas saja .. Lagi pula kita jarang minum bersama kan ? Anggap saja ini jamuan ku terhadap mu .. Pertemuan kita ,". Bujuk nya terus memohon pada Min Woo.
Awal nya min woo merasa enggan untuk menambah lagi . Sebab segelas saja rasanya ia ingin muntah , karena rasa yang bukan selera nya . Tetapi , demi untuk menghargai sahabat , ia terpaksa menambah lagi minuman nya.
" Kau tau .. Aku di Hong Kong seperti orang bodoh ,?" kata nya seraya tersenyum getir .
Min Woo mengernyit kan dahi nya , tidak percaya dengan perkataan Hee Chul yang mengatakan bahwa diri nya bodoh .
" Kenapa bisa begitu ? Aku dengar kabar , kau adalah satu - satu nya mahasiswa yang sangat pintar dan ber IQ tinggi ? .. Bagaimana mungkin kau bilang ini bodoh ?". tukas Min Woo sambil menoleh kearahnya dengan tatapan mata curiga . Kim hee chul kemudian terkekeh geli melihat ekspresi wajah sahabat nya itu , kemudian sebelum ia memulai bicara , ia menenggak kembali minumannya langsung dari botol .
Min woo membelalakan mata nya seraya mengernyit kan bibir atas nya , melihat hee chul dengan nikmat menghabiskan minuman murahan itu .
" Ya .. Kau benar . Aku memang mahasiswa yang memiliki IQ tinggi .. Tetapi , untuk urusan asmara .. kurasa kau harus memberiku point 0 ,". kata nya seraya tersenyum getir . Min woo juga membalas nya dengan senyuman getir , sesekali ia menyengir jijik ketika hee chul kembali menenggak minuman nya .
" Ku dengar kekasihmu meninggal saat kecelakaan ?" tanya Kim Hee Chul kemudian , setelah menghabiskan dua botol arak.
Sekejap wajah min woo berubah sedih ketika Hee Chul menanyakan soal kematian Aleen . Air muka nya berubah seperti langit mendung yang hendak menjatuhkan air hujan kapan saja . Hee Chul menyadari akan kesalahan nya itu , dengan penuh sesal dirinya meminta maaf.
" Maaf , Aku mengingatkanmu lagi pada nya .. ," . kata nya menyesal .
" Ya .. Seharus nya kau tidak menanyakan itu ,". sahut min woo dengan dingin.
Jeon Boram tengah sibuk mencari sesuatu dikamarnya , Laci meja. Sebuah LEONTIN bergantung berbentuk sepasang kupu - kupu , ia memakaikan nya dileher . Boram tersenyum mengingat saat ha min woo membelikan leontin itu untuknya , sebagai hadiah ulang tahun nya.
" Kau cantik memakai leontin ini ,". ujar Min Woo memujinya .
Kata - kata masih begitu jelas ia dengar , dan selalu terngingan - ngiang di pikiran nya disaat ia merindukan Ha min woo . Ia segera melepas leontin itu , dan menaruh nya pada sebuah kotak kecil lalu menyimpan nya di laci .
Dirinya segera beranjak pergi dari kamarnya menuju keruang tamu . Disana seseorang sudah menunggunya , Leah seorang penulis novel terkenal dan sekali gus sahabat nya . Ia datang jauh - jauh dari America , datang ke seoul hanya untuk mencari referensi . Dan kebetulan ia mendapat berita soal kematian Aleen kekasih Ha min woo .
Leah berencana untuk mengangkat cerita itu dalam novelnya , maka dari itu ia menemui Jeon Boram untuk mengetahui lebih banyak tentang kejadian itu.
" Kau lama sekali .. Apa yang kau lakukan dikamar mu ,?" tegur Leah seraya meletak kan buku majalah yang ia baca.
Boram tersenyum sebentar lalu menyusul duduk disofa , berhadapan dengan Leah.
" Kau yakin ingin membuat cerita seperti itu ?". tanya Boram sedikit ragu .
Leah tak menjawab dan hanya mengangkat bahu nya saja .
" Itu sangat beresiko .. ". Gumam boram seraya meminum kopi nya di mug kecil .
" Beresiko ? .. Maksudmu ?".
" Itu perkiraan ku saja ,". Jawab boram dengan ragu .
" Kau yakin ingin membuat cerita seperti itu ,?".
" Tentu , Kalau ceritanya menarik ,". Jawab Leah dengan santai sambil kembali meminum kopinya.
Jeon Boram terdiam lama , mata nya nampak serius menatap kearah Leah , saat Leah tidak menyadari nya . Tampak seperti ada yang sedang dipikirkan olehnya.
Kemudian , Leah , meminta nya untuk segera menceritakan kisah cinta Ha Min Woo & Aleen , saat pertama kali bertemu , menjalin hubungan dan sampai terjadi nya kecelakaan itu . Boram , pun akhir nya menceritakan semua yang ia ketahui tentang hubungan sahabatnya itu secara detail dan sangat serius . Begitu pun , Leah , tampak fokus mendengarkan detail demi detail ceritanya , tidak lupa juga ia merekam suara Boram secara diam - diam .
" Begitu lah ceritanya ,". Ujar Boram , usai bercerita.
" Kisah cintanya begitu romantis , Sampai - sampai aku tidak bisa menahan air mata ku ,". sahut Leah , sambil menyeka air mata nya yang jatuh tanpa ia rasakan .
" Ya , Itu memang kedengaran nya romantis tapi .. Juga menyedihkan ,". Kata Boram tersenyum getir.
" Jeon Boram ,,,". ujar Leah dengan pelan - pelan , kedua mata nya sangat was was menatap Boram .
Boram , yang semula menundduk langsung mengangkat kepalanya , menoleh kearah Leah dengan sebuah tanda tanya . Leah , terdiam sebentar . Nampaknya ia sedang mencari kata - kata yang tepat untuk sahabat nya , Ia takut sedikit kalimat bisa membuat Boram tersinggung dan marah kepadanya.
" Ada apa ? Kenapa kau tidak melanjutkan kalimat mu ,?". seru Boram curiga.
" Mmm .. Begini .. Apa kau tidak merasakan sesuatu dalam hatimu saat kau berdua dengan Min Woo ,?". jawabnya berhati - hati .
Kedua mata Boram terbelalak sebentar , " Apa maksudmu ,?".
" Mm .. Aduh .. Mm .. Mak .. Maksudku , Kau kan sahabat nya sejak kecil . Itu berarti kau sangat dekat kan dengan nya , dan mungkin kau tau semua tentangnya. Maksudku , Apa kau tidak tertarik ?".
Mendengar pernyataan itu , Jeon Boram begitu terkejut , kedua mata nya langsung membelalak lebar , " Ap .. Apa ?!".
Tidak ada komentar:
Posting Komentar