Senin, 15 September 2014

Cerpen | I Think I Love You.

Judul : I Think I Love You.

Cast :
- Ha Min Woo ZE:A.
- Jeon Jae Eun PURRETY.
- Kim Hee Chul SUPER JUNIOR.
- Jeon Boram T-ARA .

Genre : Romantice .
Rating : PG 13+.
Lenght : sequel.

*****

Bab 1.

Hujan yang begitu deras membuat seorang pemuda bernama Ha Min Woo kesal dengan sendirinya . Hari itu ia mendapat tugas tambahan di kampusnya , Sehingga ia terpaksa harus pulang malam . Ia tambah kesal ketika perjalanan pulang , Tiba² saja mobilnya mogok ditengah jalan.
Apalagi cuaca malam itu sedang hujan , Mau tidak mau Min Woo Harus turun dari mobilnya . Ia berniat hendak mencari bengkel mobil untuk memperbaiki mobilnyang mogok .

Ah ! Memang jam segini ada bengkel ? .

Gerutunya sambil terus berjalan di tengah - tengah derasnya hujan malam itu. Ia menggigil kedinginan , karena kehujanan . Tetapi , tiba - tiba sebuah mobil berjalan pelan dan kemudian berhenti , Pemilik mobil itu membuka kaca mobil nya dan memanggil Ha Min Woo.

" Kak Min Woo ," . Seru pemilik mobil itu .

Suara milik orang itu sudah tidak asing lagi bagi nya . Ia pun segera menoleh kearah asal muasal suara itu.

" Boram ?". Kata nya sedikit terkejut.
" Masuk ke mobil ku ," perintah Boram .

Tanpa pikir panjang Min Woo langsung menuruti nya , karena kebetulan ia juga tidak ingin lama - lama kehunanan karena pasti ia bisa sakit .
Jeon Boram adalah sahabat nya sejak masih kecil , Hingga sampai saat ini mereka masih menjalin nya dengan baik .

Di dalam mobil itu , Ha Min Woo hanya diam saja seraya pandangan tajam menatap kedepan , menikmati rintikan hujan yang jatuh menimpa kaca mobil itu . Merasa sepi , Boram pun membuka pembicaraan meskipun Min Woo menanggapinya dengan acuh .

" Mobilmu mogok lagi ,?" tanya Boram seraya meliriknya.

" Ya ," . jawabnya acuh sambil melipat tangannya ke dada .

" Kenapa tidak menghubungiku ? Kau kan juga bisa telpon atau mengirim pesan dan ... ".

Boram tidak meneruskan ucapannya , ketika melihat Min Woo mengangkat tangannya memberi aba - aba pada Boram agar tidak banyak bicara dan fokus pada setir kemudi nya. Kemudian , Boram pun memfokuskan konsentrasi nya .

Min Woo menolehnya sejenak , " Jangan banyak bicara jika sedang mengemudi mobil ! Fokuslah pada apa yang kau lakukan !" Kata nya dengan dingin , Se - dingin angin malam yang bercampur hujan malam itu.

Boram mencebirkam bibirnya sebentar , " Ya baiklah ,".

Beberapa jam menit kemudian mereka sudah sampai didepan rumah . Rumahnya Ha Min Woo.
" Terima kasih , Telah memberiku tumpangan ,". kata Min Woo seraya hendak membuka pintu mobi .

" Jaga dirimu ," . Sahut Boram mengingatkan nya . Min Woo hanya mengangguk dan tersenyum , Lalu kemudian keluar .

Min Woo kemudian segera melangkahkan kakinya , menapaki halaman rumahnya yang sangat luas itu . Ia meraih ponselnya dan menghubungi sekretaris ayah nya yang kebetulan ditugaskan untuk menjaga perusahaanya , selama ayah nya berada diluar negeri . Min Woo menyuruh sekretaris ayahnya untuk membawa mobil milik nya kebengkel pada esok hari , setelah itu ia segera masuk kedalam rumahnya. Min Woo hanya tinggal sendirian dirumah sebesar itu , Ayah & Ibu nya berada di luar negeri . Mereka tak bisa meninggalkan bisnis nya du negara Cambodia . Ha Min Woo termasuk keturunan dari keluarga yang sangat kaya raya , Tetapi min woo selalu merasa hidupnya tidak ada yang special , sepi tanpa ada nya kasih sayang dari kedua orang tuanya . Bagi nya semua kekayaan itu tidak ada guna , Jika tanpa adanya kasih sayang dari keluarganya .
Ya ! , Min Woo merasa selama ini ia tidak pernah merasakan yang nama nya kehangatan , kasih sayang dari orang tuanya .

Semenjak orang tuanya memiliki bisnis diluar negeri ia selalu di tinggal sendiri , paling hanya ditemani asisten rumah tangganya atau sopir pribadi nya saja . Kakaknya juga jarang menjenguk nya , semenjak sudah memiliki keluarga sendiri , sekali menjenguk nya paling hanya sebentar dan kemudian pulang .

Ha Min Woo menghempaskan tubuhnya kesofa dengan baju yang masih basah karena kehujanan tadi , dirinya tidak mempedulikan akan baju nya itu . Ia melepaskan semua rasa penat dikepalanya setelah seharian mengerjakan tugas nya di kampus , Hingga tidak terasa ia ter-tidur pulas di sofa itu .

Malam itu Min Woo sedang bersama kekasihnya , Aleen . Mereka berdua baru saja pulang dari tempat pesta ulang tahun temannya . Di dalam mobil itu , mereka saling bercanda dan membual lalu kemudian tertawa lepas bersama - sama . Tiba - tiba saja saat mereka tengah bercanda dari arah berlawanan , sebuah truk gandeng tengah melintas . Min Woo yang menyadari ada sebuah truk itu , ia terkejut setengah mati hingga ia merasa gugup dan bingung harus kemana membanting setir kemudinya . Kegugupannya membuat diri nya kehilangan keseimbangan , hingga akhir nya tabrakan pun tidak bisa di hindari . Truk itu menabrak mobil nya , hingga mobil nya menabrak pembatas jalan dan kemudian terbalik beberapa kali . Min Woo langsung terpental keluar ketika mobil itu terbalik yang ke 2 kalinya , sedangkan Aleen masih didalam mobil miliknya yang terbalik itu , sebab Aleen terjerat dengan sabuk pengamannya . Min Woo berusaha menyelamatkan Aleen , setelah tahu mobil nya sebentar lagi akan meledak . Sebab bensin nya bocor dan menetes perlahan - lahan , dengan sekuat tenaga nya yang masih tersisa Min Woo mencoba membalik kan mobilnya agar dirinya bisa mengeluarkan kekasihnya yang terjepit itu . Tapi tenaganya tidak cukup kuat untuk membalik kan mobil sebesar itu , jika diperkirakan bobot mobil itu sebanding dengan bobot truk pengangkut pasir tambang .

Mobilnya perlahan - lahan sudah mulai mengeluarkan asap , Min Woo menjadi semakin panik .

" Tolongghhh .. akuhhh .. Tolong hhh ," . rintih Aleen seraya mengulurkan tangannya kepada min woo , seraya menangis menahan rasa sakit disekujur tubuhnya yang terhimpit itu.
" Bertahan lah Aleen , aku akan berusaha mengeluarkanmu .. Bertahanlah ," . sahut nya seraya berusaha sebisa mungkin .
Namun , tiba - tiba .......

Duarrrrrrrrrrr .....

Mobilnya meledak seketika , api yang keluar dari mobilnya langsung membumbung tinggi ke udara , hingga membuat min woo kembali terpental. Dan nasib buruk menimpa kekasihnya , yang ikut terbakar didalam mobil itu , terlambat sudah bagi min woo untuk menolongnya .
" Aleennnnn ... Aleeennnn ... tidaaakkkkk !!" teriak min woo tidak percaya dengan apa yang terjadi didepan mata nya sendiri , ia ambruk begitu saja seraya meratapi semua yang sudah terjadi sambil mulutnya terus nemanggil nama kekasihnya yang sudah menjadi ' Daging Panggang ' itu .
" Tidak ! Tidakk .. Aleeennn ," teriak nya kembali dengan air mata yang bercucuran di pipinya . ★

" Aleen ,!" teriak Min Woo seketika ia terbangun dari tidurnya . Rupa nya apa yang baru saja di alami nya itu hanya mimpi , tapi mimpi itu pernah benar - benar terjadi pada kekasihnya yang meninggal karena kecelakaan dan ikut terbakar bwrsama mobilnya. Ha Min Woo mengucek kedua mata nya sebentar dan menjernihkan pikiran nya yang terganggu oleh mimpi nya .

Mimpi buruk itu memang selalu muncul didalam tidurnya , dan entah mengapa ia selalu di bayang - bayangi dengan wajah kekasih nya , yang tidak bisa ia tolong saat kecelakaan itu . Dirinya selalu merasa bersalah , karena semua kecelakaan itu karena diri nya yang tidak berhati - hati .

Min Woo segera beranjak pergi ke kamar nya untuk mengganti baju nya yang masih basah itu .
" Heaahh , Aku sampai tidak mengganti pakaianku ," . Gumam nya lirih .

" Aku tau aku bersalah .. Tapi tidak bisakah mimpi itu tidak menggangguku ?". Omel nya dengan kesal .

Di pilih nya pakaian yang sesuai dengan nya , lalu mengambil celana dalam dan juga celana pendek nya . Dengan keras ia menutup pintu lemari nya .

Semenjak kecelakaan itu , ia menjadi trauma jika menyetir mobil sambil diselingi dengan bualan atau bercanda dan juga tertawa , Ia sangat takut dengan kejadian tragis itu hingga membuat nyawa kekasih nya melayang dengan sia - sia . Dan , dirinya pun sangat sulit melupakan kekasih nya , meskipun kejadian itu sudah 2 tahun yang lalu .

Sebenarnya tanpa diketahui olehnya , Jeon Boram ternyata menyukai nya secara diam - diam . Namun , boram berusaha menyimpan perasaan nya itu , karena ia tau bahwa min woo hanya menganggap sebagai sahabat nya saja dan tidak lebih dari itu.

Di kampus Min Woo hanya menghabiskan waktu nya diperpustakaan , membaca buku , atau nenyendiri ditempat yang sepi . Dahulu ia sangat menyukai tempat yang ramai dari hiruk pikuk nya dunia luar , tetapi setelah Aleen meninggal , dirinya lebih suka menyendiri ditempat yang sepi dan jauh dari kebisingan . Ia percaya , menurutnya suasana yang sepi itu ia bisa bertemu dengan kekasih nya , walau pun itu tidak pernah terjadi.

Saat ia tengah fokus membaca buku diperpustakaan , tiba - tiba ponselnya bergetar . Tertera sebuah nomor yang tidak ia kenal tengah menghubungi nya. Ia segera mengangkat telpon itu , agar ia tau siapa yang menghubungi nya itu .
" Hallo ," . sapa nya dengan hati - hati.

" Hallo , Min Woo ,". Jawab suara dari seberang telpon genggamnya.
Min woo menyipitkan mata nya sebentar , sebab orang yang menelpon nya bisa tau nama nya .
" Siapa kau ?" sambung Min Woo penasaran .

" Ah , Masa kau tidak mengenal suaraku ,?" sahut orang itu .

Min Woo dibuat nya kesal .
" Kau siapa ? Aku sungguh tidak mengenalmu .. Katakanlah , Kau siapa !" . Bentak nya dengan kesal .

Si penelpon itu malah tertawa geli menanggapi nya , " Jika kau ingin tau siapa aku .. Temui aku nanti sore di taman ," . Jawab orang itu lalu kemudian mematikan panggilan telpon nya. Ha Min Woo mengernyitkan kening nya , curiga pada si penelpon itu .

To Be Continue »»»

Tidak ada komentar:

Posting Komentar